Rabu, 07 Desember 2011

The Babies :*




Recently,,,
Lagi suka-sukanya dengan anak batita,balita.....




They are too cute to be hated



They are pure,innocent,kissable,and pinchable..hihihih




Sometimes,I feel I want back to my childhood
when I just can play,eat,sleep,and cry. No burden,no problem.











Handling baby? Motherhood? InsyaAllah..someday with the best given man from Allah SWT..Amin ya Robbaal Alamin...

Selasa, 06 Desember 2011



Office,Language Center,and Home.

3 tempat itulah yang bisa dikunjungi ketika anda sekalian mencari sesosok anak gadis (masih anak-anak kah? hihih) yang bernama Helmy Pratiwi.

setelah lulus kuliah (Alhamdulillah akhirnya lulus juga)akhir Juli yang lalu,kegiatan tidak terlalu banyak menyapa. Seperti biasa cuman tidur,makan,nonton,makan lagi,tidur lagi. hihihi.... Mengajar? Iya,alhamdulillah masih dipercaya untuk mengajar di Language Center kampus. Awalnya cuman pegang satu kelas,tapi karena tuntutan keboringan dan ketidak sabaranku yang kerjanya cuman dirrumah mulu serta Tuntutan domept yang tidak terisi akhirnya saya minta kelas yang banyak a.k.a kejar setoran.
jadinya dapat 3 kelas. 1 kelas children,1 kelas private,1 kelas ICT,dan satu lagi kelas di SMA 15 (sekedar info,sekolahnya dekat Bandara...jauh? sangaaattt)
Gaji saya berdasarkan kelas,ketika kelasnya sudah selesai baru dibayar tapi kalau belum,jangan coba-coba minta slip gaji kalau tidak mau dapat sindiran dari bu bendahara. =D

Sabtu, 05 November 2011

"INDONESIA MENGAJAR"
pertama kali dengar nama ini langsung penasaran,ini komunitas atau apa..
waktu itu pertama kali liat dari salah satu akun teman di facebook yang share berita tentang INDONESIA MENGAJAR ini. Setelah saya baca ternyata programnya kereenn...tapi pada saat iu saya masih belum selesai kuliah tahun lalu..
dan beberapa saat setelah itu ada sosialisasinya di UNHAS oleh Pak Anies Baswedan..
semenjak itu saya follow akun twitternya @pengajarmuda dan akun pak @aniesbaswedan. Frankly, I DO ADORE this person so much. YOUNG and SO INSPIRING!
membaca dan melihat setiap gambar yang di share entah oleh pak anies atau tim pengajar muda itu selalu bikin merinding dan kadang saya sampai meneteskan airmata (berlebihan,lebay,,what so ever,that's what I feel)
Apa yaaahh,,,,setiap kali itu saya selalu merasa bahwa masih ada orang yang bisa sepeduli itu dengan saudara-saudara kita yang berada di daerah terpencil,terlebih pula yang jadi sasarannya itu adalah para anak muda. really,that really can't help to explain seeing the youth with spirit on fire to make a "change" in simple way but truly touchable.



well,mengajar mungkin bagi sebagian orang adalah hal yang mudah dan sederhana,terlebih pekerjaan jadi seorang pengajar, khususnya guru masih dianggap sebelah mata oleh mereka yang menyebut dirinya sebagi orang "besar". mereka mungkin akan lebih bangga jika anaknya bisa menjadi seorang dokter,insinyur,pengacara at least it has a "name" in society.But do they realize that they all can be a doctor,attorney cause of a TEACHER?



Mengajar awalnya sulit bagi saya,bukan hanya sekedar transfer ilmu namun lebih bagaimana kita bisa membuat si anak didik bisa betah dan mau ikut di dalam kelas ( at least, this is the first simple step that I have been keeping until now when I am teaching). Saya selalu menganggap murid saya adalah teman saya,dimana bukan saja tukar ilmu,diskusi,namun mereka bisa mencurahkan apapun yang mereka mau bagi dengan saya. tentang apa yang mereka rasakan,mereka pikir.

Mengajar tidak menuntut seorang guru yang hanya sekedar mengandalkan isi otak namun mengajar itu harus pakai hati. Bagaimana kita merasakan apa yang murid kita rasakan.
saya mendapat kesenangan ketika saya mengajar,ketika saya ketemu dengan murid saya,ketika kita bermain game di kelas,ketika kita mendiskusikan materi dan tidak jarang kita membawanya ke sebuah lelucon yang bisa meregangkan sedikit otot pipi dan rahang untuk ketawa. Kesenangan bisa saya dapatkan dengan mengajar namun tidak jarang bisa juga membuat mood saya jadi kacau. Tapi apapun itu,saya senang ketika saya berdiri di depan kelas,menyemangati orang-orang di depan saya,membagikan dan mendengarkan pengalaman demi pengalaman,mencari solusi dan tertawa bersama.
terlebih ketika mengajar anak-anak muda,you'll feel younger than your ages...hahaha...

saya ikhlas menjalaninya dan saya senang melakukannnya.
meski biasa namun saya melakukannya dengan cara saya yang luar biasa.
that makes,it is different with others.
so LIVE YOUR PASSION....DO YOUR PASSION!

Minggu, 16 Mei 2010

Curhatan Kucing dan Ayam


Masih pagi-pagi buta ketika itu senin 10 mei, terlihat jelas titik-titik embun yang tertempel rapi di atas daun pohon mangga yang tak kunjung berbuah itu meski sudah tertanam semenjak 15 tahun yang lalu, seorang anak berparas mungil nan ayu menyapu halaman rumahnya sebagai sebuah rutinitas harian sebelum berangkat ke sekolah. Siti,seorang anak perempuan berusia 16 tahun berparas cantik dan teduh wajahnya acap kali orang melihat sosok anak yang sebenarnya tomboy ini. Waktu itu, Siti membersihkan sampah dedaunan yang jatuh di halaman rumahnya sebelum berangkat ke sekolah. Pagi itu masih sangat sejuk, jarum jam masih menunjukkan pukul 05.30 meski mentari sudah mulai menyapa dengan kehangatan yang seakan memberikan suntikan positif untuk memulai Senin yang padat akan rutinitas mingguan.
Dikala Siti meraih satu persatu daun yang berserakan dengan sapu lidinya, ternyata ada seekor ayam yang belum terlalu tua tapi sudah tidak muda lagi bertengger diatas balai-balai yang tertata rapi dibawah pohon mangga. Si ayam nampaknya sangat lesuh, bulunya basah, kulitnya mengkeriput. Miris melihat kondisi si ayam, Siti pun mencoba menghampirinya, mendekat perlahan, menyentuh si ayam dan mengangkat diatas tangan mungilnya, kemudian Siti mulai mengusap badan si ayam itu dengan penuh kelembutan. Tak ada yang tahu, kalau Siti meski berwajah jelita sebenarnya seorang anak tomboy, acuh, dan terkesan tidak peduli sekitar, bisa juga luluh hatinya melihat kondisi sang ayam. “Kenapa kamu,yam?” begitu kalimat yang terlontar saat Siti mengusap punggung sang ayam. Sambil terus mengusap dan bercerita dengan si ayam,meski tidak jelas apa yang sebenarnya Siti bicarakan disaat yang bersamaan kembali Siti dikagetkan dengan seekor kucing yang tiba-tiba menghampiri kakinya,dengan manja si kucing terus menyentuh kaki Siti yang dengan sengaja menyentuhkan bulu-bulunya ke kulit anak perempuan itu. ”Geli” itu yang dirasakan Siti ketika si Kucing bermanja ria di kakinya. Entah apa yang diraskaan kucing itu ketika dia bermanja hati ke Siti,si Tomboy. Kesepian mungkin,belum makan,kedinginan atau apa entahlah itu.Siti kemudian berjongkok, mengelus kucing itu dengan penuh kelembutan,sangat lembut.Si kucing nampak kesepian,kucing itu masih sangat kecil,yah anak kucing begitu. Tubuh mungilnya seakan memperlihatkan betapa beban berat yang dipikulnya hidup di diunia sendiri,begitupun dengan sang ayam.Sepi,sendiri,sebatang kara,tanpa apa-apa hanya bermodalkan desahan nafas yang masih diberikan oleh Sang Maha Kuasa kepada mahluk ciptaannya ini.
Yah,mungkin kita masih lebih beruntung dengan Si Kucing dan Ayam tersebut.Setidaknya kita masih diberi akal,masih diberi pikiran untuk berfikir,apa yang hendak kita lakukan ketika kita hidup sebatang kara di dunia ini. Namun,tanpa kita sadari,terkadang kita tidak menggunakan akal yang sungguh amat berharga dan mulia yang dititipkan Allah kepada kita,MANUSIA. Seakan acuh tak acuh,tidak peduli dengan keadaan disekitar kita,bermasa bodoh menerima kenyataan yang ada.Pahit terasa cobaan yang diberikan,namun kita tak pernah berusaha mengubahnya menjadi sebuah bingkisan manis yang sebenarnya ada beberapa kejutan dan riak-riak kecil kegembiraan jikalau kita mampu menarik hikmah dari setiap apa yang dicobakan kepada kita. Yah,itulah hidup,dan itulah kita Manusia ketika dihadapkan dengan yang namanya Masalah. Mungkin,teman-teman bertanya apa sebenarnya kaitan antara masalah kehidupan dengan si Ayam dan Kucing diatas. Coba teman-teman fikir, Kucing yang hidup sebatang kara,sendiri,yang sehari-harinya terkenal suka mencuri ikan di dapur,itulah gambaran kecil yang timbul di benak kita ketika melihat seekor kucing liar tanpa majikan. Namun,kita lihat kisah tersebut,ketika si kucing tanpa daya,dia juga membutuhkan belas asih dari Siti,butuh sapuan lembut dan kehangatan kasih sayang dari Siti yang juga sebenarnya adalah seorang cewek tomboy yang acuh dan tak peduli sekelilingnya. Nah, bagaimana dengan si Ayam,seekor hewan yang setiap hari berkokok,bangun paling pagi untuk membangunkan setiap mahluk yang bernyawa di bumi ini guna menyambut pagi yang cerah,akan tetapi di balik kekuatannya bangun paling pagi setiap harinya,ketika si Ayam jatuh ke selokan,bermandikan dengan air got yang bau,dia juga membutuhkan pertolongan dari manusia guna mendapatkan secuil perhatian dan hangatnya kasih sayang. Analogi yang sungguh amat sederhana dari kisah tersebut jika dikaitkan dengan kehidupan yang mau tidak mau harus kita lalui setiap harinya agar bisa SURVIVE di dunia dan tidak punah oleh seleksi sang alam.
Satu hal, yang bisa saya dan teman-teman dapat dari kisah tersebut bahwasanya sekuat,seangkuh,secuek,setegar,atau se- apapun itu, akan ada saatnya kita jatuh tak berdaya dan mengharapakan uluran tangan dari sesama,guna secuil perhatian yang mampu mengahangatkan tubuh dan jiwa yang dingin hampir beku ini. Mahluk sosial, mungkin benar fitrah penciptaan manusia itu akan tetapi itu tidak hanya berlaku untuk manusia saja tapi untuk semua mahluk yang bernyawa ciptaan Allah SWT di muka bumi ini. Saya,Kamu,Anda,Kalian, Mereka,Dia, pasti saling membutuhkan,pasti saling mencari, untuk secercah harapan bersama serta berangkulan saling menopang untuk menjalani hidup kita ini. Semoga kita tetap diberikan rasa “PEKA” terhadap sesama kawan,bantulah mereka selagi kita masih bisa memberikan “KEHANGATAN” kasih sayang yang ditipkan Sang Pencipta kepada kita untuk kita bagi terhadap sesama di bumi ini.
Salam berbagi, Salam hangat, Salam Kasih Sayang.

Rise N Shine
Lmy......^^

Kamis, 13 Mei 2010

not to choose is also a choice

Segores luka Batin merah yang dipahat rapi oleh sahabatku bahkan telah kuanggap sebagai kakakku diperuntukkan buat sahabatku yang dari dulu sudah ku anggap sebagai adikku juga.
Segores luka itu adalah serumpun kain kafan putih untukku.Luka berdarah milik adikku adalah tanda kekalahan buatku namun senyum terindah buat kakakku adalah tanda pahit milik pecundang dan penghianat yang diperuntukkan buatku.
Ku merasakan kesedihan dan penderitaan yang dirasakan oleh sahabatku karena dia adikku. Kumerasakan kebahagiaan kecil yang telah lama hilang dan ditemukan kembali oleh sahabatku karena dia kakakku.
Ya Tuhan,mengapa diantara mereka harus terjadi? mereka saling melukai dan ku tak tahu harus membela siapa? Apakah ku harus membela sahabat yang ku anggap kakakku? tapi bagaimana dengan adikku karena dia selalu mengerti diriku,waktu tak terhitung yang ku lalaui bersamanya,berbagi duka,suka,canda,tawa,bahkan makanan pun kita berbagi. Tapi bagaimana pula dengan kakakku karena dia yang mengajarkan ku banyak hal,dia yang mengajarkan ku menjadi kuat,mengajar arti kehidupan,belajar tegar,belajar ikhlas,bahkan belajar senyum yang tulus ku dapatkan darinya.
Kini,saatnya ku harus memilih antara mereka...
Sekarang,ku harus tegas akan kemana kah pembelaanku dialamatkan..
diantara mereka....
siapa???
/.......///?
dan pada akhirnya ku tak mampu untuk memilih diantara mereka..
ku memilih untuk tidak memilih
karena tidak memilih juga adalah sebuah pilihan yang pada akhirnya harus dipertanggungjawabkan....


(inspired by tag line "Not to choose is also a choice"


Rise N Shine
_Lmy..